Powered By Blogger

Senin, 23 Maret 2015

Geografi Kelas XI

Nama              : Abimanyu Danar Nugroho
Kelas               : XI-IIS 3

Sebaran Flora Fauna di Indonesia, Sebaran  Barang Tambang di  Indonesia,  Potensi Geografis Indonesia & Anthroposper

Bab 1 Sebaran Flora Dan Fauna Di Indonesia & Di Dunia.
  1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyebaran Flora & Fauna.
Faktor-faktor persebaran makhluk hidup di permukaan bumi yang tidak merata :
 a.  Perbedaan ikim (klimatik)
 b.  Keadaan tanah (edafik)
 c.  Tinggi rendahnya permukaan bumi (fisiografi)
d.  Tindakan manusia (biotik)

B. Sebaran Flora & Fauna Di Indonesia.
1. Persebaran Flora di Indonesia.
          a. Flora Indonesia Barat
              Flora Indonesia bagian barat meliputi berbagai jenis tanaman yang tumbuh   di  Pulau Sumatera,                Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Jenis flora di Indonesia bagian barat             memiliki persamaan dengan tumbuhan yang terdapat di Asia.
            Sumatera                    : Pinus, kamper, meranti, kayu besi, kayu manis, beringin & raflesia.
            Jawa                : jati meranti, mahoni, beringin, pinang,bunga anggrek & bugenvil.
            Kalimantan     : ramin, kamper, mernti, besi, jelutung, bakau, pinus & rotan.
          

b. Flora Indonesia Tengah
                Flora Indonesia tengah meliputi tumbuhan yang terdapat di Sulawesi, Nusa Tenggara, dan                Maluku.
            Sulawesi                     : eboni, kayu besi, kayu hitam, rotan, dan beberapa jenis bunga anggrek.
            Nusa Tenggara:          : jati, akasia, cendana, dan beberapa jenis bunga anggrek.
            Maluku                       : sagu, meranti, gotasa, kayu besi, lenggua, jati, kayu putih, dan anggrek.
            c. Flora Indonesia Timur
                Flora Indonesia bagian timur adalah tumbuhan yang hidup di pulau Papua dan pulau-pulau             sekitarnya. Jenis tanaman yang sering di jumpai di Papua adalah jenis conifera seperti Agatis             alba  dan  obi. Di daerah dataran rendahnya terdapat pohon sagu, nipah, dan bakau.

2. Persebaran Fauna di Indonesia.
            a. Fauna Indonesia Barat
                 Fauna yang ada di Indonesia baat bertipe australis atau memiliki kemiripan dengan fauna yang ada di benua asia. Disebut juga wilayah fauna dangkalan sunda. Persebarannya meliputi:
-          Pulau Sumatera dan pulau kecil di sekitarnya (nias, enggano, bangka, belitung,        kep.Riau dan lain-lain.)
-          Pulau Jawa dan pulau kecil lainnya (nusa kambangan, nusa barung, madura, kep.seribu, pulau vulkan krakatau dan lain-lain.)
-          Pulau Kalimantan Dan Pulau Bali.
                 Wilayah ini berbatasan dengan bagian tengah, atau disebut garis wallacea.



Contoh:
-          Jenis mamalia          : gajah, orang utan, harimau, tikus, bajing, landak, tapir, rusa dan lain-lain.
-          Jenis reptil               : buaya, ular, tokek, kura-kura, biawak, bunglon dan trenggiling.
-          Jenis serangga        : kumbang badak
-          Jenis ikan air tawar : ikan pesut.
           
b. Fauna Indonesia Tengah
                 Sering disebut wilayah fauna kepulauan Wallacea. Atau disebut juga wilayah fauna peralihan, yaitu wilayah yang memisahkan antara wilayah fauna Indonesia barat dengan wilayah fauna indonesia timur. Meliputi daerah:
-Pulau Sulawesi
-          Pulau Timor
-          Kepulauan nusa tenggara, seperti flores, sumab, lombok, komodo, dan pulau kecil lainnya.
Wilayah ini terletak diantaranya taua disebut juga garis weber.
-          Mamalia         : anoa, babi rusa, ikan duyung.
-          Reptil  : biawak, kura-kura, buaya, ular, komodo.
-          Amfibia           : katak air, katak pohon, katak terbang.
-          Burung cendrawasih, mandar, maleo.
            c. Fauna Indonesia Timur
                Sering disebut dengan paparan sahul, mirip dengan fauna yang ada di australia. Persebarannya meliputi kepulauan maluku dan papua.
-          Mamalia         : kanguru, walaby, beruang
-          Reptilia           : buaya, biawak, ular
-          Amfibia           : katak pohon, katak terbang dan air
C. Sebaran Flora & Fauna di Dunia.
  1. Persebaran Flora di Dunia
            - Hutan hujan tropis
            - Hutan gugur
            - Hutan taiga
            - Hutan padang rumput
            - gurun pasir
            - Tundra
  1. Persebaran Fauna di Dunia
            - Fauna Ethiopian
            -  Fauna oriental
            - Fauna australis
            - Fauna neotropikal
            - Fauna neartik
            - Fauna paleartik








D. Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati Indonesia dan Upaya Pembudidayaan dalam Mendukung Penyediaan Bahan Pangan, Obat-obatan, dan Industri Kreatif.
pengetahuan:
  1. Dikonsumsi
  2. Tujuan pendidikan dan penelitian
  3. Sarana kreasi
Selain itu dimanfaatkan sebagai:
  1. Sebagai sumber pangan
  2. Sebagai sumber sandang
  3. Sebagai sumber papan
Sumber obat-obatan
Sumber kosmetik
Sumber bahan baku industri

E. Usaha Konservasi Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia.
-          Membangun temoat perlindungan flora dan fauna
-          Membangun tempat rehabilitasi bagi hewan-hewan tertentu
-          Pembangunan yang berwawasan lingkungan
-          Melakukan usaha pelestarian hutan
-          Melakukan usaha pelestarian biota perairan




BAB 2 SEBARAN BARANG TAMBANG DI INDONESIA.

  1. Proses Pembentukan Barang Tambang.
            Proses pembentukan barang tambang karena adanya kegiatan vulkanik yang tinggi karena pergerakan lempeng tersebut menimbulkan gejolak tektonik dibawah permukaan bumi. Magma yang keluar dari perut bumi di cincin berapi diperkirakan mengandung berbagai logam berharga, terutama emas dan tembaga.
B. Potensi dan Persebaran Barang Tambang.
  1. Potensi Barang Tambang
            Berdasarkan pembentukannya barang tambang dibedakan menjadi 2 yaitu:
            - sumber daya alam yang tidak cepat habis. contoh : intan, emas, permata
            - sumber daya alam yang cepat habis. Contoh : bensin, gas alam dan lainnya
            Berdasarkan cara terbentuknya dibedakan menjadi berikut:
            - bahan galian magmatik
            - bahan galian pematit
            - bahan galian hasil pengendapan
            - bahan galian hasil pengayaan sekunder
            - bahan galian hasil metamorfosis kontak
            - bahan galian hidrotermal
            Bahan galian berdasarkan kepentingannya dibagi menjadi 3 golongan :
            - Golongan A (strategis). Contoh : batu bara, minyak bumi, tembaga,                        aluminium, besi, nikel.
            - Golongan B (vital). Contoh : emas, perak, asbes, seng, mika.
            - Golongan C ( tidak strategis dan tidak vital). Contoh : kapur, pasir, asbes.


2. Persebaran Barang Tambang
            - Minyak Bumi. tersebar di daerah cepu (pulau jawa), palembang (sumatera),               tarakan (kalimnatan), sorong (irian).
            - Gas alam. Di daerah arum (NAD)
            - Batu bara. Terdapat di daerah  bukit asam, jambi, riau, aceh, papua
            - Emas dan perak. Tersebar di daerah tembagapura, tasikmalaya, simau, logos,             meulaboh
C. Eksplorasi dan Eksploitasi Barang Tambang Ramah Lingkungan.
  1. Kerusakan sumber daya alam
            Ada 5 faktor : - pertumbuhan penduduk
                                 - peningkatan produksi pertanian
                                 - pengembangan industri
                                 - pencemaran lingkungan
                                 - konsumsi SDA yang tidak dapat diperbarui semakin meningkat
2. Kegiatan penambangan ramah lingkungan
            a. kegiatan eksplorasi  : menemukan dan menganalisis kelayakan tambang
            b. kegiatan eksploitasi : dinilai layak secara ekonomis dan lingkungan.                                                                    Kegiatan ini berhubungan dengan penentuan penggalian, perencanaan, pengolahan, dan pengontrolan.
D. Pemanfaatan , Efisiensi, dan Reklamasi Lokasi Pertambangan.
            Reklamasi lahan adalah upaya kemungkinan atau menciptakan agar permukaan tanah dapat stabil, dapat menopang sendiri secara berkelanjutan (self sustaning) dan dapat digunakan untuk berproduksi. Secara umum yang harus diperhatikan dan dilakukan dalam merehabilitasi atau reklamasi lahan bekas tambang yaitu dampak perubahan dari kegiatan pertambangan, rekonstruksi tanah revegetasi, pencegahan air asam tambang, pengaturan drainase dan tata guna lahan pasca tambang.

E. Tata Kelola Pertambangan yang Efisien.
-          Melakukan persiapan
-          Pembersihan lahan
-          Penguasaan tanah pucuk
-          Pengupasan tanah tertutup
-          Pengangkutan batu bara
-          Penambangan batu bara
-          Backfilling
-          Perataan atau rehabilitasi tanah
-          Penghijauan
-          Kontrol
 

BAB 3 POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA

  1. Luas dan Batas Teritorial Indonesia
  1. Batas Laut Teritorial
            Suatu batas yang ditarik dari sebuah garis dasar dengan jarak 12 mil kearah laut. Indonesia punya hak sutuhnya di daerah ini, wilayah lain bisa berlayar di indonesia atas seijin indonesia.
2.   Batas landas kontinen
            Merupakan dasar laut yang jika dilihat dari segi geologi merupakan kelanjutan dari kontinen atau benua.kewajiban masing-masing negara adalah tidak mengganggu lalu lintas pelayaran damai di dalam batas landas kontinen.
  1. Batas zona ekonomi eksklusif
            Diukur sejauh 200 mil dari pulau terluar saat air surut. Indonesia punya hak eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam permukaan laut, di dasar laut dan dibawah laut serta melakukan penelitian sumber daya hayati maupun sumber daya laut lainnya.

B. Potensi Fisik dan Sosial Indonesia.
  1. Potensi fisik
            a.) keadaan iklim indonesia
               - berdasarkan pembagian iklim matahari menyebabkan daerah tsb memiliki suhu udara yang relatif tinggi dalam satu tahun.
               - pola pergerakan angin setiap 6 bulan sekali. Bulan oktober sampai april               bergerak angin muson barat (musim hujan) dan sebaliknya bulan april sampai oktober bergerak angin muson timur (musim kemarau).
               - perbedaan pola hujan disetiap daerah, wilaha barat indonesia menerima musim penghujan lebih awal daripada indonesia bagian timur.
               - aman dari angin siklon.
               - bebas dari hembusan angin taifun.
b.) Keadaan Flora dan Fauna
flora berdasarkan jenis bioma :
*hutan hujan tropis
* hutan musim
*sabana
*hutan bakau
fauna indonesia dibagi menjadi 3 tipe :
*fauna asiatis : di sumatera, jawa, kalimantan, bali.
Contoh ;  harimau, banteng, badak, gajah, tapir.
*fauna australis : papua.
Contoh : kanguru, cendrawasih.
*fauna peralihan: sulawesi, nusa tenggara, maluku.
Contoh : anoa, babi rusa, komodo, maleo

c.) keadaan tanah indonesia
-tanah vulkanis : material letusan gunung berapi
-tanah humus   : pembusukan tumbuhan atau hewan
-tanah laterit     : oleh pelarutan air hujan
-tanah kapur     : pelapukan batuan kapur
-tanah kaolin    : peralihan padat dan cair
-tanah gambut : pembusukan tumbuhan rawa yang tidak                                                     sempurna
-tanah aluvial   : pengendapan tanah yang terbawa erosi air hujan
-tanah regosol  : dari endapan vulkanis yang bersifat kasar
-tanah litosol    : terbentuk dari batuan induk yang telah                                                       mengalami pelapukan
-tanahl atosol   : berasal dari batuan induk yang mengalami                                                pelapukan lanjut

2. Potensi Sosial Indonesia
a.) Letak Ekonomi Indonesia, terdapat di antara benua asia dengan benua australia. Negara tetangga yang membutuhkan  hasil pertanian & tambang yang dihasilkan di indonesia, sehingga banyak yang  menanamkan modal di indonesia.
b.) Letak sosbud Indonesia, persamaan umum dengan negara tetangga adalah :
 -sama-sama negara yang sedang berkembang.
-sama-sama menghadapi ledakan pertambahan penduduk
-sama-sama berlandaskan kehidupan beragama
-sama-sama bekas negara jajahan
-mempunyai persamaan ras di sebagian penduduknya

C. Potensi Geografis Untuk Ketahana Pangan.
 a.) Faktor-faktor Indonesia memiliki ketahanan pangan adalah
            -indonesia adalah negara kepulauan yang besar dengan potensi yang sangat        besar.
     -potensi pertanian di indonesia yang sangat tinggi

D.Potensi Geografis Untuk Penyediaan Bahan Industri
1. Sumber Makana dan Obat-obatan banyak SDA yang dimanfaatkan oleh manusia . Misalnya SDA Hayati dan SDA Nabati, yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Contoh untuk sumber makanan antara lain hewan-hewan ternak, berbagai umbi-umbian, biji-bijan dan sebagainya. Sumber obat-obatan antara lain ; Jahe, Pasak Bumi, dan lain-lain
2. Sumber devisa Negara
Sumber devisa negara dari pemanfaatan SDA:
      a. Sumber daya alam biotik hasil perkebunan (Teh, karet, dll), Kehutanan( Kayu rotan dan damar)
      b. SDA seperti minyak bumi , gas bumi, dan bahan mineral lainya
      c. SDA laut (udang, ikan , rumput laut, dll)
e. Potensi geografis indonesia untuk energi alternative
Secara teoritis di Indonesia cukup banyak sumber-sumber energi alternatif yang sudah
dikenal untuk dapat dikembangkan secara luas. Sumber-sumber energi tersebut meliputi :
  1. Sumber daya sinar matahari
  2. Sumber energi dari tenaga alam
  3. Biofuel (Bio Diesel, Bio Ethanol)
  4. Biogas
  5. Energi alternatif dari sampah rumah tangga
  6. Minyak solar dari plastic

BAB 4 ANTRHROPOSPER

SDM
= sumber daya manusia seluruh kempuan atau potensi penduduk yang berada didalam suatu wilayah.jadi membahas SDM Berarti membahas penduduk dengan segala potensi atau kemampuan.
Jumlah Penduduk
= banyaknya individu manusia yang menempati suatu wilayah atau negara pada suatu waktu.
Untuk mengetahui jumlah penduduk di suatu negara dapat dilakukan dengan
Sensus penduduk
Registrasi penduduk
Survey
Sensus penduduk
= keseluruhan proses pengumpulan,pencatatan, pengolahan dan publikasi data demografi untuk seluruh penduduk disuatu negara pada periode tertentu.

Perbedaan sensus penduduk dengan pengumpulan data lain.
1.Perhitungan semua yang tunggal di wilayah sensus
2.Pelaksanaan sensus pada waktu yang telah ditentukan dan serentak di seluruh wilayah
3.Cakupan ruang lingkup sensus meliputi batad wilayah tertentu
4.Pelaksanaan sensus adalah perhitungan perorangan
5.Penertiban hasil sensus.



Jenis-jenis sensus penduduk
1. Canvasser   : petugasnya yang mengisi data
2. House Holder         : pemilik /tuan rumah yang mengisi data.
Teknik melaksanakan sensus penduduk
1. De facto      : untuk mengetahui kepadatan pada suatu wilayah
2. De jure                    : berdasarkan administrasi.

Survey Penduduk
Kegiatan yang dilakuka  oleh pemerintah untuk melakukan penelitian dan menyediakan data statistik kependudukan pada waktu dan tempat tertentu.
Registrasi penduduk
Proses kegiatan pemerintah yang meliputi pencatatan kelahiran,kematian,perkawinan,perceraian, perubahan tempat tinggal dan perubahan pekerjaan secara rutin, dilakukan di tingkat pemerintahan rendah.
Pertumbuhan penduduk
Faktornya : kelahiran,kematian,perpindahan penduduk (migrasi)









Untuk menghitung pertumbuhan penduduk digunakan rumus :
P= (L-M)+(I-E)
P : pertambahan penduduk
L : jumlah kelahiran dalam 1 tahun
M : jumlah kematian dalam 1 tahun
I : jumlah penduduk yang masuk ( imigrasi)
E : jumlah penduduk yang keluar (Emigrasi)

Pertumbuhan penduduk alami
PA  : (L-M)
PA : Pertumbuhan penduduk alam
L : Jumlah kelahiran dalam 1 tahun
M : jumlah kematian dalam 1 tahun

Pertumbuhan migrasi
= Selisih antara jumlah penduduk yang masuk dengan penduduk yang keluar
PM  = I – E
PM : Pertambahan migrasi
I      : Jumlah penduduk yang masuk dalam 1 tahun
E     : Jumlah penduduk yang keluar dalam 1 tahun




Natalitas atau sering disebut angka kelahiran,faktor faktor pendukungnya spt:
1. Anggapan banyak anak banyak rezeki
2. Kawin usia muda
3. Rendahnya tingkat kesehatan
4. Anak adalah harapan orang tua
5. Anak menjadi kebanggan orang tua
6. Anak laki-laki dianggap penerus keturunan.

Faktor penghambat kelahiran:
1. Keinginan punya anak dalam jumlah kecil
2. Penundaan usia kawin
3. Waktu retaknya hubungan suami istri
4. Perasaan wanita yang terbatas ruang geraknya jika mempunyai jumlah anak banyak
5. Tingkat keberhasilan KB
6. Adanya UU perkawinan ( UU no. 1tahun 1974)

Faktor-faktor penunjang :
1. Kepercayaan & agama
2. Tingkat pendidikan
3. Kondisi perekonomian
4. Kebijakan pemerintah
5. Adat istiadat di masyarakat
6. Kematian dan kesehatan
7. Struktur penduduk
Pengukuran Natalitas :
CBR (Crude Birth rate) atau tingkat kelahiran kasar
CBR : L/p X 1000
L : jumlah kelahiran pada waktu tertentu
P: Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
K: Konstanta ( umum 1000)

Age Specific Fertility Rate(ASFR) atau tingkat kelahiran umur spesifik yaitu banyaknya kelahiran tiap 1000 wanita pada kelompok umur tertentu. Angka ini dapat dihitung dengan rumus sbg berikut.
ASFR : Lx/Px X 1000 (k)

MORTALITAS
Mortalitas atau sering disebut angka kematian, faktor yang mendukung kematian adalah :
1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan kesehatan
2. Sarana kesehatan yang kurang memadai
3. Adanya tindakan bunuh diri dan pembunuhan
4. Terjadi berbagai bencana alam
5. Terjadi peperangan
6. Terjadi kecelakaan lalu lintas dan industri
7. Tindak kesehatan

Faktor yang menghambat :
1. Lingkungan hidup sehat
2. Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap
Crush Death Rate (CDR)/ Tingkat kematian kasar
CDR : M/P X K
Ket:     M: Jumlah kematian
            P: Jumlah penduduk pertengahan tahun
            K: Konstanta (1000)  

Penggolongan angka kematian kasar
Kurang dari 10, angka kematian rendah
Antara 10-20, angka kematian sedang
Lebih dari 20, angka kematian tinggi

ASDR (Age Specific Death Rate) atau tingkat kematian umur Spesific
ASDR = Mx/Px X k
IMR( Infant Mortality Rata/ tingkat kematian bayi)
Yaitu perbandingan antara jumlah kematian bayi yang usianya kurang dari 1tahun dan jumlah kelahiran hidup selama tahun x. IMR dihitung dengan rumus :
IMR = Mo/Ln  X K

Penggolongan angka kematian bayi :
Kurang dari 35, tingkat kematian rendah
Antara 45-74, tingkat kematian sedang
Antara 74-125, tingkat kematian tinggi


Komposisi penduduk
= pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria ( ukuran) tertentu.
Berdasarkan umur & jenis kelamin :
Umur  0-14 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif
Umur 15-64 tahun dinamakan usia dewasa/usia kerja/usia produktif
Umur 65> dinamakan usia tua/usia tidak produktif.

Struktur(susunan) penduduk negara didunia dibagi 3 yaitu
Struktur penduduk muda    : bila suatu negara atau wilayah sebagian besar                                         penduduk usia muda.
Struktur penduduk dewasa : bila suatu negara sebagian penduduk berusia                                           dewasa






PIRAMIDA PEDUDUK MUDA
Kesimpulan : piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa. Diwaktu yang akan datang jumlah penduduk bertambah lebih banyak. Jadi penduduk sebagai mengalami pertumbuhan.
PIRAMIDA PENDUDUK STATIONER
Granat           
Kesimpulan : Hal ini berarti penduduk dalam keadaan stasioner sehingga pertambahan pertumbuhan akan tetap diwaktu yang akan datang.
PIRAMIDA PENDUDUK TUA
Batu Nisan
Kesimpulan : diwaktu yang akan datang jumlah penduduk mengalami penurunan karena tingkat kelahiran yang rendah dan kematian yang tinggi.
SEX RATIO
= Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di daerah tertentu pada tahun tertentu
Rumus :  Sex Ratio : L/P X 100

Dependency Ratio
= angka perbandingan yang menunjukan besar beban tanggungan dari kelompok usia produktif
Rumus :     Jumlah penduduk usia muda + jumlah usia tua  X 100
                  Jumlah penduduk usia produktif

RUMUS PERKIRAAN :
Arimetik         : Pn: Po (1 + r.n )
Geometrik      : Pn: Po (1 +r)ᶰ
Eksponensial  : Pn : Po . e . rᶰ
Keterangan:
Pn: jumlah penduduk pada tahun n
Po: jumlah penduduk tahun awal ( dasar )
R :angka pertumbuhan penduduk
N :jangka waktu antara Pn dengan Po
E : bilangann pokok dari sistem logaritma natural yang besarnya 2,782818

Tidak ada komentar:

Posting Komentar