Powered By Blogger

Senin, 23 Maret 2015

M.RENO FATAH

TUGAS REMEDIAL GEOGRAFI


v  Beberapa istilah:
v  Biosfer : Bagian atmosfer yang paling bawah di dekatpermukaanbumitempattinggalmakhlukhidup
v  Biotik : Makhlukhidup, baik yang mikromaupunmakrosertaprosesnya
v  Abiotik : Makhlukmati
v  Ekosistem : Kesatuanantaramakhlukhidup (unsurbiotik) denganlingkungannya (abiotik)
v  Habitat : tempathidupkhususbagiorganismetertentu
v  Populasi :kumpulandariorganisme yang terdiridariindividu-individusejenis.
v  Komunitas : kumpulandariberbagaipopulasi yang mendiamisuatutempat

Faktor-faktor yang mempengaruhipersebaran flora di mukabumi :
v  Iklim
v  Relief / morfologi
v  Tanah
v  Campurtanganmanusia
1.a. HutanHujanTropis
v  Wilayah : 10° LU - 10° LS  (Basin amazone, Basin Zaire, Asia Tenggara)
v  Heterogen, terdapatvegetasiepifit
v  Iklim: suhudankelembabanudaratinggi, hujanturunsepanjangtahun
v  Karakterpohon: daunlebar, ujungnyaruncing; pohonbesar, berkayukeras, ranting di bagianatas; akarpenyangga, bunga&buahwarna-warnidanharum

1.b. HutanMusimTropis
v  Wilayah : 10° - 23,5° LU dan LS (India, Bangladesh, Thayland, Kamboja, China Selatan, Myanmar, Australia Utara, Afrika Tengah, Amerika Selatan, Indonesia)
v  Menggugurkandaunnyapadamusimkemarau
v  Vegetasiberupakayukeras : jati, pinus
v  Ciri-ciripohon : Daunlebar&runcing, gugurdaun, bagianbawahlebat, akarnyadalam

1.c. HutanSabanaTropis
v  Wilayah : Afrika, Australia dan Indonesia
v  Terdiridaripadangrumput yang di sana-siniterdapatpohonkecildansemak-semak yang menyebartidakmerata
v  Dibedakanmenjadi 2 :
            - Hutansabanapohondanpalma (<900 mm,
            suhu 22° C
            - HutansabanaCasuarina (1.600 – 2.400 mm,
            suhu 13 – 18° C
Persebaran Flora di Indonesia
v  HutanHujanTropis (Kalimantan, Sumatra, Papua)
v  HutanMusimTropis (Jateng, Jatim, Nusa Tenggara)
v  Hutan Mangrove / bakau (Pantaiutara P. Jawa, PantaiTimur Papua, PantaiKalbar, PantaiKalsel)
v  Padang Rumput (Nusa Tenggara)
Persebaran fauna di dunia
1.     PALEARKTIK
Wilayah : Asia utara, Eropa, Afrika Utara, Bagian barat Pegunungan Himalaya
Jenis fauna : Unta, Ayak, burung bersiul
2.    ORIENTAL
Wilayah : Asia Selatan, Asia Tenggara
Jenis fauna : Orang utan, Gibbon, Kancil, Burung berparuh lebar, burung bersiul
3.    NEOTROPIKAL
Wilayah : Amerika Selatan, India Barat, Amerika Tengah, sekitar Pantai Mexico
Jenis Fauna : Kungkang, Armadillo, Tinamous

Persebaran Bioma
Bioma Merupakan ekosistem darat yang mempunyai bentangan alam yang luas dan ciri-ciri yang khas
Macam-macam bioma;
>bioma gurun
>bioma padang rumput
>bioma hutan basah
>bioma hutan gugur
>bioma hutan taiga

3Kelompok:
Wilayah Indonesia bagian Barat / Paparan Sunda / Fauna Asiatik : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali
Wilayah Indonesia bagian tengah / Peralihan / Walasia : Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara
Wilayah Indonesia Bagian Timur / Paparan Sahul / Australis : Maluku, Papua

Garis Pembatas:
Garis Walasia (Wallace)  antara Fauna Asiatik dengan fauna Walasia (Alfred Wallace)
Garis Weber  antara Fauna Walasia dengan fauna Australis (Max Weber)

#Suaka Alam#
Merupakan hutan yang karena sifat khasnya diperuntukkan secara khusus bagi perlindungan alam hayati dan manfaat-manfaat lainnya.
Suaka Alam terdiri atas :
            - Cagar Alam
            - Suaka Margasatwaka Alam#

#Cagar Alam#
Kawasan yang ditetapkan sebagai tempat untuk melindungi tumbuhan dan lingkungannya agar dapat tumbuh secara alami

#Suaka Margasatwa#
Kawasan yang ditetapkan sebagai tempat untuk melindungi dan melestarikan berbagai jenis hewan agar terhindar dari kepunahan

1. Minyak Bumi & Gas Alam
Daerah penghasil minyak bumi & gas di Inonesia:
Sumatra: Aceh, Tanjung pura, Riau, Sungai gerong, muara enim
Jawa: Wonokromo, delta, cepu, cilacap, majalengka, jatibarang
Kalimantan: Balikpapan, pulau tarakan, pulau bunyu, sungai mahakam
Maluku: pulau seram
Irian Jaya: Klamono, sorong, babo
2. Batubara
Daerah tambang batubara di Indonesia:
Sumatra Barat: ombilin
Palembang: Bukit asam
Kalimantan tengah, kalimantan barat, kalimantan timur
Jambi, Riau, Aceh Papua
3..Timah
Daerah penghasil timah di Indonesia adalah Bangka belitung dan pulau Singkep.
4. Tembaga
Tembagaterdpat di TirtomoyodanWoniriJawa Tengah, Muarasipeng Sulawesi, dantembagapuraIrian Jaya
5. Bauksit
Tersdapat di pulauBintandanpulau Riau
6. Emas& Perak
Pusatemasdanperakterdapat di:
TembagapuraIrian Jaya, Batuhijau NTB. Simao Bengkulu, Logos Riau, Meulaboh di Aceh, sumatrautara

Eksplorasi dan Eksploitasi barang tambang
1. Eksplorasi
            Kegiatanpenyelidikangeologi yang dilakukanuntukmengidentifikasi, menentukan, ukuran, bentuk, letak, sebaran, sutuendapanbahangalianuntukdilakukanpenambangan. Tahapeksplorasidilaksanakanmelalui 4 tahap, yakni:
Ø  SurveiTinjau
v  PropeksiUmum
v  Eksploraiawal
v  Eksplorasirinci
2. Eksploitasi
            Usaha penambangandenganmaksuduntukmenghasilkanbahangaliandanmemanfaatkannya.

# Tata Kelola #
v  Persiapan
v  PembersihanLahan (land clearing)
v  Pengupasan Tanah Pucuk (top soil)
v  Pengupasan Tanah Penutup (stripping overburden0
v  Penimbunan Tanah Penutup (overburden removal)
v  Penambangan Batubara (coal getting)
v  Pengangkutan Batubara (coal hauling)
v  Pengupasan parting (parting removal)
v   Backfilling (daritempatpenyimpanansementara)
v  PerataandanRehabilitasi Tanah (spreading0
v  Penghijauan (reclamation0
v  Kontrol (monitoring)

LUAS DAN BATAS WILAYAH INDONESIA
Indonesia adalah negarakepulauan di Asia Tenggara yang memiliki 13.487 pulaubesardankecil, sekitar 6.000 di antaranyatidakberpenghuni, yang menyebardisekitar khatulistiwa, yang memberikancuacatropis. Luasdaratan Indonesia adalah 1.922.570 km² danluasperairannya 3.257.483 km².
Ø  LetakAstronomis
Letakastronomisyaituletaksuatutempatberdasarkankoordinatgarislintangdangarisbujurnya.
Letakastronomis Indonesia: 6°.08′LU – 11°.15′LS dan 95°.45′BT – 141°.05‘BT. 
Batas wilayah Indonesia berdasarkanletakastronomis:
v  Wilayah Indonesia paling utaraadalahPulauMiangas, yang terletakpada 6°.08′LU.
v  Wilayah Indonesia paling selatanadalahPulau Rote di Nusa Tenggara Timurterletakpada 11°.15′LS.
v  WIlayah Indonesia yang paling baratyaitupulau We di ujungutaraPulau Sumatera pada 95°.45′BT
v  Wilayah Indonesia paling timuradalah Kota Merauketerletakpada 141°.05′BT.

Ø  LetakGeografis
Letakgeografisyaituletaksuatutempatdilihatdarikenyataannya di mukabumiatauletaksuatutempatdalamkaitannyadengandaerah lain disekitarnya.Secarageografiswilayah Indonesia terletak di antaraduabenuadanduasamudra, yaituBenua Asia denganBenua Australia. Sedangkansamudra yang membatasiadalahSamudraHindiadanSamudraPasifik.
Ø  LetakGeologis
Letakgeologisialahletaksuatudaerahataunegaraberdasarkanstrukturbatu-batuan yang adapadakulitbuminya. Dilihatdarijalur-jalurpegunungannya, Indonesia terletakpadapertemuanduarangkaianpegununganmuda, yaknirangkaianSirkumPasifikdanrangkaianSirkumMediterania. Olehkarenaitu, di Indonesia:
- Terdapatbanyakgunungberapi yang dapatmenyuburkantanah.
- Seringterjadigempabumi

Ø  LetakGeomorfologis
v  Letakgeomorfologisyaituletaksuatutempatberdasarkantinggirendahnyatempattersebutterhadappermukaan air lautataudilihatdaribentukpermukaanbumi. Perbedaanletakgeomorfologismempunyaipengaruh yang bermacam-macam, misalnya:
v  Adanyasuhu yang berbeda-bedasangatberpengaruhterhadapjenistanaman
v  Menentukanadatidaknya mineral-mineral yang dikandungolehbatuantersebut
v  Menentukankepadatanpenduduk, misalnyatempat-tempat yang morfologidaratannyaberbukitatauterjalkepadatanpenduduknyakecil
v  Perlumemperhitungkanmorfologidaerahsebelummembangunbangunan-bangunan, jembatan-jembatan, gedung-gedung, danjalan-jalanraya.

Ø  LetakMaritim
Letakmaritimyaituletaksuatutempatditinjaudarikeadaankelautan di sekitarnya, yakniapakahtempatitudekatataujauhdarilautsertaapakahsebagianatauseluruhnyadilingkungiolehlaut, dansebagainya. Letakmaritimatauletakkelautan Indonesia sangatbaiksebabwilayahnya yang berbentukkepulauandikelilingiolehtigalautanbesar, yakni:
v  Bagiantimur Indonesia berhadapandenganSamuderaPasifik.
v  Bagianselatan Indonesia berhadapandenganSamuderaHindia
v  Bagianutara Indonesia berhadapandenganLautCina Selatan
                                                                                     
2. LetakSosiografis
Ø  Letak Ekonomis Indonesia
Letak ekonomis adalah letak suatu negara ditinjau dari jalur dan kehidupan ekonomi negara tersebut terhadap negara lain.
Ø  LetakSosio-Kultural Indonesia
Letaksosiokulturaladalahletakberdasarkankeadaansosialdanbudayadaerah yang bersangkutanterhadapdaerah di sekelilingnya.

# POTENSI GEOGRAFIS #
Ø  Berdasarkanluasperairanindonesia yang lebihbesaryakni 3.257.483 km² dibandingkandenganluasdaratannya 1.922.570 km², indonesiasangatberpotensimenjadidestinasiwisataduniadengankeindahanlautnya.
Pantai Raja Ampat, Papua Barat
Pengaruh krisis energi harga minyak sudah beberapa kali terjadi sejak tahun 1970-an. Pengaruh tersebut diakibatkan keseimbangan antara kebutuhan dan pasokan juga dipengaruhi faktor geopolitik. Sebenarnya Indonesia sudah mempunyai perangkat untuk mengantisipasi krisis energi yaitu kebijakan strategis pengelolaan energi nasional tahun 2005-2025 yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional. Energi angin telah dimanfaatkan sejak dahulu, seperti pada pompa air di persawahan dan untuk menggerakkan perahu layar. Potensi angin di Indonesia relatif kecil, karena rata-rata kecepatan angin hanya berkisar 3-5 km/detik. Pada beberapa tempat di bagian Timur Indonesia, kecepatan angin dapat mencapai lebih dari 5 km/detik dan diperkirakan mempunyai potensi energi setara dengan 448 ribu MW.

Antroposfer
Adalah ilmu yang mempelajari tentang kependudukan
Faktor yang mempengaruhi
Sumber daya alam
Sumber daya alam seluruh kemampuan/ potensi penduduk yang berada didalam suatu wilayah tertentu beserta karakteristik/ ciri demografis
Jumlah penduduk
Adalah banyaknya individu manusia yang menempati suatu wilayah/ Negara pada suatu waktu
Menghitung jumlah penduduk dilakukan dengan cara :
Sensus penduduk
Registrasi
Survey

Sensus Penduduk : Keseluruhan proses pengumpulan, pencatatan, pengelolaan, dan      publikasi data demografi untuk seluruh penduduk disuatu Negara pada periode tertentu
Perbedaan sensus penduduk dengan pengumpulan data lain :
Penghitungan semua orang yang tinggal diwilayah sensus
Pelaksanaan sensus pada waktu yang lebih ditentukan dan serentak diseluruh wilayah
Cakupan ruang lingkup sensus meliputi batas wilayah tertentu
Pelaksanaan sensus adalah penghitungan seseorang
Penerbitan hasil sensus
Jenis – Jenis Sensus Penduduk :
Sensus penduduk Indonesia dilakukan dengan metode :
Canvasser : yang mengisi data adalah dari orang sensus
House Holder : yang mengisi data adalah pemilik/ tuan rumah

Teknik pelaksanaan sensus penduduk :
De jure : Berdasarkan dimana dia (Orang yang disensus) berada
De facto : Berdasarkan wilayah administrasi

ASDR ( Age Specific Death Rate/ Tingkat Kematian Umur Spesifik )
ASDR = MyPx
Keterangan : Mx = Jumlah kematian pada Kelompok umur x
                            Px = Jumlah penduduk pada kelompok umur tertentu
                            K = Konstan (1000)

IMR ( Infont Mortolity/ Tingkat Kematian Bayi )
IMR = MoLn x K
Keterangan : Mo = Kematian bayi dibawah umur 1 tahun
                            Ln = Kelahiran hidup (Jumlah kelahiran bayi)
                            K = Konstan (1000)

Penggolongan angka kematian bayi :
≤35 = Tingkat Kematian Rendah
35 – 75 = Tingkat kematian Sedang
75 – 125 = Tingkat kematian Tinggi

Komposisi Penduduk
Pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria (Ukuran/ tertentu). Pengelompokan penduduk dapat digunakan untuk dasar pengambilan kebijakan pemsasaran program dalam mengatasi masalah masalah dibidang kependudukan
Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin :
Umur 0 – 14 Thn = Usia muda/ Usia belum produktif
Umur 15 – 64 Thn = Usia Dewasa/ Usia kerja/ Usia Produktif
>Umur 65 Thn = Usia Tua/ Usia Tak produktif

Survey Penduduk : Proses kegiatan yang dilakukan pemerintahan untuk melakukan penelitian dan menyediakan data statistic kependudukan pada waktu dan tempat tertentu

Registrasi Penduduk : Proses kegiatan pemerintah yang meliputi kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal dan perubahan pekerjaan secara ruitn (dilakukan ditingkat pemerintahan paling renda,  yaitu kelurahan)

Pertumbuhan penduduk :
Faktor : kelahiran, kematian, perpindahan penduduk & pertambahan penduduk
Rumus : P = (L-M)+(I-E)
Keterangan :    P = Pertambahan penduduk
L = Jumlah kelahiran dalam 1 tahun
M = Jumlah kematian dalam 1 tahun
I = Jumlah penduduk yang masuk
E = Jumlah penduduk yang keluar

Pertambahan penduduk
Adalah cara yang dihitung dari selisih antara kelahiran dan kematian

Pertumbuhan penduduk alami
Rumus : PA = (L-M)
Keterangan :    PA = Penduduk Alami
L = Jumlah Kelahiran dalam 1 tahun
M = Jumlah kematian dalam 1 tahun

Pertumbuhan Migrasi
Dihitung dari selisih antara jumlah penduduk yang masuk dengan yang keluar
PM = (I-E)
Keterangan :    PM = Pertumbuhan Migrasi
I = Jumlah penduduk yang masuk
E = Jumlah penduduk yang keluar

Natalitas (kelahiran)
Faktor pendukung :
Banyak anak banyak rezeki
Menikah diusia muda
Rendahnya tingkat kesehatan
Anak adalah harapan orang tua
Anak menjadi kebanggaan orang tua
Anak laki laki dianggap penerus keturunan

Faktor Penghambat :
Keinginan punya anak dalam jumlah kecil
Penundaan usia kawin
Waktu rentannya hubungan suami istri
Tingkat keberhasilan KB
Adanya UU perkawinan (UU No. 1 Thn 1974)


Faktor Penunjang
Kepercayaan & Agama
Tingkat pendidikan
Kondisi perekonomian
Kebijakan pemerintah
Adat istiadat di masyarakat
Kematian & kesehatan
Struktur penduduk

Pengukuran natalitas
CBR (Crude Birth Rate/ Tingkat kelahiran kasar)
CBR = LP x 1000
Keterangan :   L = Jumlah kelahiran pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
K = Konstanta (1000)

ASFR (Age Spesific Fertility Rate/ Tingkat kelahiran umur spesifik)
Banyaknya kelahiran tiap 1000 wanita pada kelompok umur tertentu
ASFR = LxPx x K
Keterangan :   Lx = Jumlah kelahiran dalam kelompok umur x
Px = banyaknya wanita dalam kelompok umur x
K = Konstanta (1000)

Mortalitas ( Kematian )
Faktor pendukung :
Rendahnya kesadaran masyarakat akan keselamatan
Sarana kesehatan yang kurang memadai
Adanya tindakan bunuh diri dan pembunuhan
Terjadi berbagai bencana alam
Terjadi peperangan
Terjadi kecelakaan lalu lintas dan industry
Tindak kejahatan

Faktor penghambat:
1.     Lingkungan hidup sehat
2.    Fasalitas kesehatan tersedia dengan lengkap
3.    Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain
4.    Tingkat kesehatan masyarakat tinggi
5.    Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk

CDR ( Crude Death Rate/ Tingkat kematian Kasar)
CDR = MP x K
Keterangan : M = Jumlah kematian
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
K = Konstan (1000)
Penggolongan : <10 : Rendah
10-20 : Sedang
<20 : Tinggi

Pertumbuhan penduduk :
Jumlah penduduk mengalami perkembangan yang dinamis
Faktor
Kelahiran, kematian, imigrasi
Imigrasi ( Penduduk yang masuk )
Emigrasi ( Penduduk yang keluar )

Piramida Penduduk Muda (Ekspansif) :
Menggambarkan jum penduduk usia muda lebih besar disbanding usia dewasa

Piramida Penduduk Stationer :
Menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia dewasa

Piramida penduduk tua (Konstruktif) : Usia muda lebih sedikit bila dibandingkan dengan usia dewasa

Proyeksi penduduk :
Merupakan perkiraan atau peramalan jumlah penduduk, contoh mengjitung jumlah penduduk pada tahun tertentu.

Rumus perkiraan :
Aritmetik : Pn = Po (1+rn)
Geometrik : Pn = Po (1+r)n
Eksponensial : Pn = Po.e.r.n
Keterangan : Pn = Jumlah Penduduk pada tahun N
Po = Jumlah Penduduk pada tahun dasar
R   : Jumlah Pertumbuhan penduduk
N   : Jangka waktu antara Pn-Po
E    : Bilangan pokok dari sistem logaritma natural yang besarnya 2,782818

Catatan :
Aritmatik : Dengan jumlah yang sama setiap tahun
Geometrik : Pertumbuhan penduduk yang menggunakan dasar bunga majemuk, Angka pertumbuhan penduduk dianggap sama untuk setiap tahunnya
Eksponensial : Pertumbuhan penduduk secara terus menerus setiap hari dengan angka pertumbuhan yang konstan

Kepadatan penduduk :
Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua.
Kepadatan penduduk aritmatika : Jumlah rata-rata penduduk setiap Km2
Jumlah penduduk (Jiwa)Luas wilayah (Km2)
Kepadatan penduduk agraris : Jumlah rata-rata penduduk petani setiap satuan satuan luas petanian.
Jumlah penduduk (Jiwa)Luas lahan pertania (Ha)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar