Persebarannya di
Nusantara :
- Hutan hujan tropis (Kalimantan, Sumatera, dan Papua)
- Hutan Musim Tropis (Jateng, Jatim, Nusa Tenggara)
- Hutan Mangrove (sebelah utara P. Jawa, Pantai Timur papua, Kalbar, Kalsel)
- Padang Rumput (Nusa Tenggara)
- Hutan hujan tropis (Kalimantan, Sumatera, dan Papua)
- Hutan Musim Tropis (Jateng, Jatim, Nusa Tenggara)
- Hutan Mangrove (sebelah utara P. Jawa, Pantai Timur papua, Kalbar, Kalsel)
- Padang Rumput (Nusa Tenggara)
Persebaran Fauna di Dunia
1.
Palearktik
Wilayah : Asia Utara, Eropa, Afrika Utara, dan bagian Barat pegunungan Himalaya.
Fauna : Unta, Burung Bersiul
Wilayah : Asia Utara, Eropa, Afrika Utara, dan bagian Barat pegunungan Himalaya.
Fauna : Unta, Burung Bersiul
2.
Oriental
Wilayah : Asia Selatan dan Asia Tenggara
Fauna : Orang Utan, Kancil,& Burung berparuh lebar
Wilayah : Asia Selatan dan Asia Tenggara
Fauna : Orang Utan, Kancil,& Burung berparuh lebar
3.
Neotropikal
Wilayah : Amerika Selatn, India Barat, Amrika Tengah.
Fauna : Kukang, Trenggiling, Tinamous.
Wilayah : Amerika Selatn, India Barat, Amrika Tengah.
Fauna : Kukang, Trenggiling, Tinamous.
4.
Neartik
Wilayah : Amerika Utara
Fauna : Antelop bertanduk cabhang 3, tupai, kalkun
Wilayah : Amerika Utara
Fauna : Antelop bertanduk cabhang 3, tupai, kalkun
5.
Australian
Wilayah : Selandia Baru, Indonesia bagian Timur, Daratan Australia, dan Papua Nugini.
Fauna : Cenderawasih, Marsupial, Kakak Tua, Kasuari, Kangguru, Burung penghisap madu.
Wilayah : Selandia Baru, Indonesia bagian Timur, Daratan Australia, dan Papua Nugini.
Fauna : Cenderawasih, Marsupial, Kakak Tua, Kasuari, Kangguru, Burung penghisap madu.
6.
Eithiopian
Wilayah : Gurun Sahara, Afrika Selatan, Arab bagian Selatan
Fauna : Simpanse, Gorilla, Kolibri, Burung Unta
Wilayah : Gurun Sahara, Afrika Selatan, Arab bagian Selatan
Fauna : Simpanse, Gorilla, Kolibri, Burung Unta
7.
Oceanian
Wilayah : Sekitar kawasan Pasifik
Fauna : Hiu, Lumba-Lumba,dll
Wilayah : Sekitar kawasan Pasifik
Fauna : Hiu, Lumba-Lumba,dll
8.
Antarktik
Wilayah : Sekitar daerah iklim kutub
Fauna : Pinguin, rusa Kutub, Anjing Laut
Wilayah : Sekitar daerah iklim kutub
Fauna : Pinguin, rusa Kutub, Anjing Laut
Persebaan Fauna di Indonesia
·
Wallace
:
1. Besar – besar
2. Coraknya monoton
1. Besar – besar
2. Coraknya monoton
·
Webber
:
1. Hewannya Aves
2. Kecil – kecil
3. Tikus berkantung
4. Coraknya banyak
1. Hewannya Aves
2. Kecil – kecil
3. Tikus berkantung
4. Coraknya banyak
·
Peralihan
:
1. Tapir
2. Anoa
3. Maleo
4. Babi Rusa
5. Komodo
6. Bekantan
1. Tapir
2. Anoa
3. Maleo
4. Babi Rusa
5. Komodo
6. Bekantan
Persebaran Flora di Dunia
·
Hutan
Hujan Tropis
Wilayahnhya : Amerika Tengah, Amerika Selatan, Asia Tenggara, sebagian Afrika, Kepulauan Madagaskar
Wilayahnhya : Amerika Tengah, Amerika Selatan, Asia Tenggara, sebagian Afrika, Kepulauan Madagaskar
·
Hutan
Taiga
Wilayahnya : daerah bumi belahan Utara yang beriklim dingin.
Wilayahnya : daerah bumi belahan Utara yang beriklim dingin.
·
Hutan
Gugur
Wilayahnya : yang memiliki iklim yang sedang.
Wilayahnya : yang memiliki iklim yang sedang.
·
Padang
Rumput
Wilayahnya : dapat ditemui ditempat yang memiliki curah hujan yang sangat rendah.
Wilayahnya : dapat ditemui ditempat yang memiliki curah hujan yang sangat rendah.
·
Gurun
Pasir
Wilayahnya : tempat yang daerahnya memiliki curah hujan yang sangat sedikit.
Wilayahnya : tempat yang daerahnya memiliki curah hujan yang sangat sedikit.
·
Tundra
Wilayahnya : terdapat di tempat yang daerahnya mempunyai suhu udara yang sangat rendah.
Wilayahnya : terdapat di tempat yang daerahnya mempunyai suhu udara yang sangat rendah.
Faktor yang Mempengaruhi Sebaran Flora dan Fauna :
1. Faktor iklim (Suhu, Sinar Matahari, Kelembapan Udara, Curah Hujan, Angin).
2. Faktor Tanah (Struktur Tanah, Tekstur Tanah, Keasaman Tanah).
3. Faktor Topografi
4. Faktor Biotik
1. Faktor iklim (Suhu, Sinar Matahari, Kelembapan Udara, Curah Hujan, Angin).
2. Faktor Tanah (Struktur Tanah, Tekstur Tanah, Keasaman Tanah).
3. Faktor Topografi
4. Faktor Biotik
Usaha Konservasi Flora dan Fauna di Indonesia dan
Dunia
Usaha untuk mencegah
punahnya para Fauna dan Flora dilakukan berbagai upaya – upaya, seperti :
1. Menetapkan tempat perlindungan untuk flora dan fauna dalam rangka mengembangbiakan tidak terganggu.
2. Membuat tempat rehabilitasi dan tempat penangkaran.
3. Membangun suasana yang berwawasan lingkungan.
4. Menetepkan beberapa jenis fauna untuk dilindungi.
5. Melakukan pelaksanaan pelestarian hutan.
6. Melakukan pelaksanaan pelestarian hewan.
1. Menetapkan tempat perlindungan untuk flora dan fauna dalam rangka mengembangbiakan tidak terganggu.
2. Membuat tempat rehabilitasi dan tempat penangkaran.
3. Membangun suasana yang berwawasan lingkungan.
4. Menetepkan beberapa jenis fauna untuk dilindungi.
5. Melakukan pelaksanaan pelestarian hutan.
6. Melakukan pelaksanaan pelestarian hewan.
Usaha tersebut
juga berkaitan dengan :
- Suaka margasatwa
- Cagar alam
- Taman Nasional
- Suaka margasatwa
- Cagar alam
- Taman Nasional
·
Persebaran Barang Tambang
Jenis Tambang
|
Persebarannya
|
Kegunaannya
|
Timah
|
P.
Bangka Belitung, Singkep, dan P. Karimun
|
Sebagai
pembungkus rokok, pelapis kaleng
|
Alumunium
|
P. Biman,
Kep.Riau
|
Untuk Badan
pesawat
|
Tembaga
|
Tembaga
Pura, Papua
|
Sebagai
Kabel penghantar listrik
|
Emas &
Perak
|
Bengkulu,
Cikotok, Sambas, dan Ketapang
|
Untuk
Perhiasan
|
Nikel
|
Pomala
dan Soroako
|
Untuk
menyepuh besi agar tidak berkarat
|
Mangan
|
P. Ternate
|
Untuk
memperkeras besi menjadi baja
|
Fosfat
|
P.
Slayar
|
Sebagai
bahan pupuk
|
Belerang
|
Hampir
seluruh gunung berapi di Indonesia
|
Obat-obatan,
pupuk, korek api
|
Batu
gamping
|
Pada
Larang, Jawa Barat
|
Sebagai
bahan bangunan/untuk membuat marmer, gelas, kertas
|
Kaolin
|
Jawa,
Sumatera, Bangka Belitung
|
Bahan pembuat
keramik
|
Mika
|
Donggala
|
Pelapis
|
Intan
|
Martapura,
Sampit, Barito, Kapuas Tengah
|
|
Fersolfar
|
Lampung,
Trenggalek, Ponorogo
|
Biasanya
untuk industri keramik
|
Minyak Bumi
dan Gas
|
Sumatera :
Palembang, Jambi, Riau
Jawa :
Cirebon, Cepu, sekitar Kali Berantas, Indramayu, Blora
Kalimantan :
Balikpapan, P. Tarakan, P. Banyu
|
|
Batu Bara
|
Ombilin
di sawah Lunto Sumbar, Bukit Asam di Palembang, Kalimantan
|
|
Berdasarkan
Nilai Kegunaannya , jenis barang tambang di bedakan menjadi 3 golongan, antara
lain :
1. Golongan A (Strategis) : Minyak bumi dan gas.
2. Golongan B (Vital) : Besi, emas, dan perak.
3. Golongan C (Bebas) : Pasir dan kapur.
1. Golongan A (Strategis) : Minyak bumi dan gas.
2. Golongan B (Vital) : Besi, emas, dan perak.
3. Golongan C (Bebas) : Pasir dan kapur.
·
Sumber
Daya Mineral
-Bahan galian
bentuk logam :
1. Timah
2. Nikel
3. Bauksit
4. Bijih besi
5. Tembaga
6. Emas
7. Platina
8. Intan
1. Timah
2. Nikel
3. Bauksit
4. Bijih besi
5. Tembaga
6. Emas
7. Platina
8. Intan
-Bahan galian
bukan termasuk logam :
1. Aspal
2. Belerang
3. Asbes
4. Pasir Kuarsa
5. Yodium
6. Gamping
7. Mangan
8. Pasir besi
1. Aspal
2. Belerang
3. Asbes
4. Pasir Kuarsa
5. Yodium
6. Gamping
7. Mangan
8. Pasir besi
Dalam melakukan
kegiatan pertambangan harus melakukan kegiatan mengeksplorasi dan
mengeksploitasi barang tambang yang ramah lingkungan.
Adapun tata kelola yang efisien, yaitu :
- Melakukan persiapan
Melakukan persiapan bertujuan untuk kelancaran dalam kegiatan penambangan.
Adapun tata kelola yang efisien, yaitu :
- Melakukan persiapan
Melakukan persiapan bertujuan untuk kelancaran dalam kegiatan penambangan.
- Pembersihan lahan
Tujuan dalam kegiatan ini untuk membersihkan daerah/tempat yang akan ditambang.
- Pengupasan tanah pucuk
Yaitu untuk melakukan pemindahan tanah untuk menjaga tanah agar tidak rusak dan agar mempunyai unsur yang asli.
- Penimbunan tanah tertutup
Melakukan kegiatan penimbunan tanah dengan cara backfilling yang secara langsung.
- Pengupasan tanah tertutup
Dilakukannya penggalian secara bebas karena material tanah yang lunak.
- Penambangan batu bara
Melakukan penambangan dan diharuskan untuk melakukan kegiatan coal cleaning.
- Pengangkutan batu bara
Merupakan kegiatan lanjutan dari penambangan batubara untuk pengangkutan dari lokasi tambang.
- Pengupasan Parting
Yaitu memisahkan 2 lapisan atau lebih dari batu bara dan dipindahkan agar tidak ada hambatan dalam penambangan batu bara.
- Backfilling
Tanah penutup yang sebelumnya disiram di tempat penyimpanan sementaraakan diangkut kembali.
- Penghijauan
Penanaman kembali pohon/tanaman dilokasi bekas tambang.
- Kontrol
Melakukan pemantauan terhadap aplikasi rencana awal penambangan.
·
Potensi Geografis Indonesia
Kondisi
Geografis Indonesia
1.
Letak
Astronomis
Merupakan
letak suata kawasan berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Letak astronomis
Indonesia 6oLU-11oLS dan 95oBT-141oBT
sehingga mengakibatkan Indonesia memiliki iklim tropis.
2.
Letak
Geografis
Yaitu letak suatu tempat yang dilihat dari hal yang nyata di bumi atau tempat yang kaitannya dengan daerah lain di sekitarnya. Wilayah Indonesia diapit oleh dua Samudera, yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.
Yaitu letak suatu tempat yang dilihat dari hal yang nyata di bumi atau tempat yang kaitannya dengan daerah lain di sekitarnya. Wilayah Indonesia diapit oleh dua Samudera, yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.
3.
Letak
Geologis
Yaitu letak suatu wilayah atau negara berdasarkan struktur batu-batuan yang ada di bumi. Maka dari itu Indonesia berada dalam pertemuan dua pegunungan muda, yaitu Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik. Sehingga indonesia memiliki banyak sekali gunung berapi, seringnya terjadi peristiwa gempa bumi, dan terdapatnya bukit tersier yang mengandung jenis barang tambang.
Yaitu letak suatu wilayah atau negara berdasarkan struktur batu-batuan yang ada di bumi. Maka dari itu Indonesia berada dalam pertemuan dua pegunungan muda, yaitu Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik. Sehingga indonesia memiliki banyak sekali gunung berapi, seringnya terjadi peristiwa gempa bumi, dan terdapatnya bukit tersier yang mengandung jenis barang tambang.
4.
Letak
Geomorfologis
Merupakan letak tempat berdasarkan tinggi rendahnya tempat terhadap permukaan air laut atau dilihat dari bentuk permukaan bumi.
Merupakan letak tempat berdasarkan tinggi rendahnya tempat terhadap permukaan air laut atau dilihat dari bentuk permukaan bumi.
Luas dan Batas Teritorial Indonesia
1.
Batas
Laut Teritorial
Adalah suatu perbatasan laut yang ditarik dari sebuah garis dasar dengan jarak 12 mil ke arah laut.
Adalah suatu perbatasan laut yang ditarik dari sebuah garis dasar dengan jarak 12 mil ke arah laut.
2.
Batas
Landas Kontinen
Yaitu dasar laut yang dilihat dari segi geologi maupun geomorfologinya yang kelanjutan dari kontinen atau benua. Batasnya diukur mulai dari garis dasar pantai ke arah luar dengan jarak paling jauh adalah 200 mil. Dan kedalam nya tidak lebih dari 150 meter.
Yaitu dasar laut yang dilihat dari segi geologi maupun geomorfologinya yang kelanjutan dari kontinen atau benua. Batasnya diukur mulai dari garis dasar pantai ke arah luar dengan jarak paling jauh adalah 200 mil. Dan kedalam nya tidak lebih dari 150 meter.
3.
Batas
Zona Ekonomi Ekslusif
Pemerintah Indonesia Mengeluaran batas ZEE seoanjang 200 mil. ZEE merupakan wilayah laut sejauh 200 mil dari pulau terluar saat air surut.
Pemerintah Indonesia Mengeluaran batas ZEE seoanjang 200 mil. ZEE merupakan wilayah laut sejauh 200 mil dari pulau terluar saat air surut.
Potensi Fisik
dan Sosial wilayah Indonesia
Berdasarkan
kondisi geografis maka potensi fisik yang dimiliki Indonesia bisa dimanfaatkan sebagai
:
1. Potensi Alam
2. Potensi pertambangan
3. Potensi Perdagangan
4. Potensi Industri
5. Potensi pariwisata
6. Potensi Sosial Budaya
1. Potensi Alam
2. Potensi pertambangan
3. Potensi Perdagangan
4. Potensi Industri
5. Potensi pariwisata
6. Potensi Sosial Budaya
Potensi
Geografis Indonesia untuk Pengembangan energi Alternatif
Banyak sumber –
sumber energi yang sudah dimanfaatkan Indonesia, diantaranya :
1. Sumber daya sinar matahari
2. Sumber energi dari tenaga alam
3. Biofuel (Bio Diesel dan Bio Ethanol)
4. Biogas
5. Energi Alternatif dari Sampah Rumah Tangga
6. Minyak Solar dan Plastik
1. Sumber daya sinar matahari
2. Sumber energi dari tenaga alam
3. Biofuel (Bio Diesel dan Bio Ethanol)
4. Biogas
5. Energi Alternatif dari Sampah Rumah Tangga
6. Minyak Solar dan Plastik
Antroposper
·
Jumlah
penduduk
Adalah banyaknya individu manusia yang menempati suatu kawasan atau negara pada suatu waktu.
Adalah banyaknya individu manusia yang menempati suatu kawasan atau negara pada suatu waktu.
Untuk mengetahui
jumlah penduduk di suatu negara dapat dilakukan dengan :
1. Sensus penduduk
2. Registrasi penduduk
3. Survey
1. Sensus penduduk
2. Registrasi penduduk
3. Survey
1.
Sensus
Penduduk
Yaitu keseluruhan proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan, dan publikasi data demografi untuk seluruh penduduk di suatu negara pada periode tertentu.
Yaitu keseluruhan proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan, dan publikasi data demografi untuk seluruh penduduk di suatu negara pada periode tertentu.
-
Jenis
Sensus Penduduk :
1. Canvasser
2. House Holder
1. Canvasser
2. House Holder
-
Teknik
pelaksanaan sensus penduduk :
1. De facto, berdasarkan tempat kita berada
2. De jure, berdasarkan administrasi
1. De facto, berdasarkan tempat kita berada
2. De jure, berdasarkan administrasi
2.
Registrasi
Penduduk
Yaitu kegiatan pemerintah yang meliputi pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal, dan perubahan pekerjaan secara rutin.
Yaitu kegiatan pemerintah yang meliputi pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal, dan perubahan pekerjaan secara rutin.
3.
Survey
Penduduk
Adalah kegiatan yang dilakukan pemerintah untuk melakukan penelitian dan menyediakan data statistik kependudukan pada waktu dan tempat tertentu.
Adalah kegiatan yang dilakukan pemerintah untuk melakukan penelitian dan menyediakan data statistik kependudukan pada waktu dan tempat tertentu.
Pertumbuhan
Penduduk Total
Rumus : T =
(L-M) + (I-E)
T : pertambahan penduduk L : Jumlah kelahiran dalam 1 tahun
M : jumlah kematian dalam 1 tahun I : jumlah penduduk yang masuk
E : jumlah penduduk yang keluar
T : pertambahan penduduk L : Jumlah kelahiran dalam 1 tahun
M : jumlah kematian dalam 1 tahun I : jumlah penduduk yang masuk
E : jumlah penduduk yang keluar
Pertumbuhan
Penduduk Alami
Rumus : TA
= L-M TA
: Pertambahan migrasi
L : Jumlahkelahiran dalam 1 tahun
M : Jumlah kematian dalam 1 tahun
L : Jumlahkelahiran dalam 1 tahun
M : Jumlah kematian dalam 1 tahun
Pertumbuhan
Migrasi
Rumus : TM
: I-E TM :
Pertambahan migrasi
I : jumlah penduduk yang masuk dalam 1 tahun
E : jumlah penduduk yang keluar dalam 1 tahun
I : jumlah penduduk yang masuk dalam 1 tahun
E : jumlah penduduk yang keluar dalam 1 tahun
·
Natalitas
Sering disebut juga dengan angka kelahiram, faktor-faktor pendukungnya seperti :
1. Anggapan banyak anak banyak rezeki
2. Kawin dalam usia muda
3. Rendahnya tingkat kesehatan
4. Anak adalah harapan orang tua
5. Anak menjadi kebanggaan orang tua
6. Anak laki-laki dianggap penerus keturunan
Sering disebut juga dengan angka kelahiram, faktor-faktor pendukungnya seperti :
1. Anggapan banyak anak banyak rezeki
2. Kawin dalam usia muda
3. Rendahnya tingkat kesehatan
4. Anak adalah harapan orang tua
5. Anak menjadi kebanggaan orang tua
6. Anak laki-laki dianggap penerus keturunan
-
Faktor
penghambat natalitas :
1. Keinginan punya anak dalam jumlah kecil
2. Penundaan usia kawin
3. Waktu retaknya hubungan suami istri
4. Tingkat keberhasilan KB
5. Adanya UU perkawinan (UU No. 1 Th 1974)
1. Keinginan punya anak dalam jumlah kecil
2. Penundaan usia kawin
3. Waktu retaknya hubungan suami istri
4. Tingkat keberhasilan KB
5. Adanya UU perkawinan (UU No. 1 Th 1974)
-
Faktor
penunjang tingginya natalitas :
1. Kepercayaan dan agama
2. Tingkat pendidikan
3. Kondisi perekonomian
4. Kebijakan pemerintah
5. Adat istiadat di masyarakat
6. Kematian dan kesehatan
7. Struktur penduduk
1. Kepercayaan dan agama
2. Tingkat pendidikan
3. Kondisi perekonomian
4. Kebijakan pemerintah
5. Adat istiadat di masyarakat
6. Kematian dan kesehatan
7. Struktur penduduk
·
Mortalitas
Sering disebut juga dengan angka kematian, faktor yang mendukungnya yaitu :
1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan kesehatan
2. Sarana kesehatan yang kurang memadai
3. Adanya tindakan bunuh diri dan pembunuhan
4. Terjadi berbagai bencana alam
5. Terjadi peperangan
6. Tindak kejahatan
7. Terjadi kecelakaan lalu lintas dan industri
Sering disebut juga dengan angka kematian, faktor yang mendukungnya yaitu :
1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan kesehatan
2. Sarana kesehatan yang kurang memadai
3. Adanya tindakan bunuh diri dan pembunuhan
4. Terjadi berbagai bencana alam
5. Terjadi peperangan
6. Tindak kejahatan
7. Terjadi kecelakaan lalu lintas dan industri
-
Faktor
yang menghambat mortalitas :
1. Lingkungan hidup sehat
2. Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap
3. Ajaran agama melarang bunuh diri dan larangan membunuh orang lain
4. Tingkat kesehatan masyarakat yang tinggi
5. Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk
1. Lingkungan hidup sehat
2. Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap
3. Ajaran agama melarang bunuh diri dan larangan membunuh orang lain
4. Tingkat kesehatan masyarakat yang tinggi
5. Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk
·
Piramida
Penduduk
-
Piramida
penduduk muda (limas/expansif)
Menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar daripada yang usia dewasa.
Menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar daripada yang usia dewasa.
-
Piramida
penduduk stasioner (granat)
Yaitu menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan yang usia dewasa.
Yaitu menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan yang usia dewasa.
-
Piramida
Penduduk Tua (batu nisan/construktif)
Menggambarkan jumlah penduduk yang usia dewasa lebih banyak daripada yang usia muda.
Menggambarkan jumlah penduduk yang usia dewasa lebih banyak daripada yang usia muda.
Nama : Agus Setiadi
Kelas : XI – IIS 3
MatPel : Geografi ( Remedial )
Kelas : XI – IIS 3
MatPel : Geografi ( Remedial )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar